Untitled Document
Untitled Document
Pekanbaru » Posting »
Bungo Galeh dan Rahasio mang-Galeh
Tutor by: Menhard dibaca:9502 kali, Posted on 2013-05-11 08:32:02


Bungo Galeh dan Rahasio mang-Galeh

 

Sengaja judul saya tampilkan dalam bahasa daerah tertentu, karena saya ingin pembaca yang budiman juga ikut kembali menelusuri dan merujuk maksud dari “Bungo Galeh” pada tulisan saya sebelumnya (Bukan Cappuccino oh Cappuccino (lagi) – Bungo Galeh 1 & 2). Pada tulisan kali ini saya tidak akan banyak membahas Bungo Galeh, jadi akan terfokus pada “Rahasio mang-Galeh”.

Kata “rahasio” itu sengaja saya tampilkan utuh karena kata itulah yang diungkapkan cerita asli sewaktu teman saya ES menceritakan kepada saya dalam bahasa Minang. Padanan bahasa Indonesianya adalah rahasia.  Ra·ha·sia 1 n  yang berarti sesuatu yang sengaja disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain. (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php). Sementara kata mang-Galeh dapat dipadankan dengan kata dagang. Menurut http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, 1da·gang n adalah pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga. Ber·da·gang v berjual beli; berniaga. Jadi rahasio manggaleh yang dimaksud disini adalah rahasia dalam berdagang.

Suatu malam, saya di SMS seorang teman yang bunyinya “ada diskon besar-besaran untuk sepatu cowo’ harga tidak sampai seratus ribu, murah bangeettttt, buruan hanya untuk hari ini dan besok”. Begitulah bunyi pesan singkat si teman yang rupanya sedang berada dan berbelanja (memborong 4 pasang sepatu sekaligus) di sebuah Mall bersama tunangannya.

Berita yang ada dalam pesan singkat tersebut menggelitik saya, karena saya memang berkeinginan untuk membeli sepatu. Tetapi masalahnya belum gajian (karena memang belum tanggalnya), mungkin pihak pengelola Mall tersebut mengira tanggal tersebut (menjelang akhir bulan) semua sudah panen, atau malah sengaja memberi diskon besar untuk membantu karena memang mengetahui  belum  gajian. Hehehehehehe ………...

Keesokan harinya saya  juga ikut nimbrung ke Mall dan tempat yang disebutkan di SMS, memang terlihat ramai pengunjung yang datang untuk berbelanja. Saya menjadi yakin, bahwa produk yang ditawarkan memang berharga murah, apalagi jika dibandingkan dengan harga yang di banderol pada hari biasa. Terbukti, pembeli ramai !

 

Hampir setahun yang lalu, teman saya kita sebut saja dengan pak ES, pernah bercerita tentang berbagai pengalaman beliau dimasa lalu. Bahkan beberapa saat sebulum cerita ini publish penulis masih berdiskusi dengan beliau. Salah satunya pengalaman beliau adalah tentang penjualan produk alas kaki, sepatu dan sandal. “Pedagang agar mendapatkan harga yang murah sewaktu membeli barang dagangan untuk persediaan, maka pedagang harus membeli produk secara paket untuk semua ukuran. Sepatu untuk orang dewasa memiliki nomor 38, 39, 40, 41, 42 dikemas dalam satu paket. Jadi membelinya adalah semua ukuran dalam satu paket tertentu (lusin atau kodi)”, demikian simpulan beliau.

Pengalaman beliau ketika menjual, yang terjadi adalah sepatu dengan ukuran tertentu akan sulit laku karena jarang pembelinya. Misal, sepatu ukuran 42 agak jarang pembeli, karena tidak banyak ukuran kaki yang cocok buat ukuran tersebut. Disinilah rahasia dagang yang harus dicermati. Pedagang sudah memperhitungkan kemungkinan ini, sehingga kebanyakan ketika menghitung harga pokok maka sepatu ukuran besar tidak diperhitungkan sebagai persediaan. Akibatnya sepatu yang ukurannya sedang dan banyak yang cocok dengan kaki masyarakat setempat menjadi naik harga pokoknya, untuk mensubsidi sepatu ukuran besar yang tidak dihitung sebagai persediaan. Atau dengan perkataan lain, harga jual sepatu ukuran umum masyarakat tadi sudah diperhitungkan sedemikian rupa untuk mengantisipasi seandainya sepatu ukuran besar tidak terjual.

Ketika diskon besar-besaran dilakukan, menurut pengalaman dan yang dilakukan Pak ES “berapapun harga jual yang ditetapkan terhadap sepatu ukuran besar tadi, itu merupakan keuntungan, mengingat penjualan produk yang ukurannya lebih banyak dan umum dipakai telah laris terjual dan harga jualnya sudah mewakili sepatu ukuran besar”. Sabananyo iko rahasio galeh ambo, Pak ! (sebenarnya hal itu adalah rahasia saya dalam berdagang, Pak !-penulis), tandas Pak ES. “Barang-barang lain juga di diskon, namun besaran diskonnya tentu sudah diperhitungkan sedemikian rupa agar tidak merugi”, tutup Pak ES.

Melihat kenyataan yang ada, kegiatan diskon besar-besaran dengan rahasio galehnya telah mampu meningkatkan jumlah kunjungan calon pembeli, maka barang-barang yang di discount menjadi “bungo galeh”, alias penarik bagi calon pembeli untuk mampir berkunjung.

Paling tidak setelah anda membaca tulisan ini, satu rahasio galeh tidak hanya menjadi rahasia kita berdua, sebagai mana iklan biscuit yang cukup terkenal itu. Rahasio galeh telah menjadi rahasia kita bertiga, pak ES, Saya, dan Anda pembaca!. Itu baru satu rahasia, mungkin banyak lagi rahasia yang kita tidak tahu.....!



Loading...
 Komentar Lainnya (12)

Nama : Email : Blog/Web :

:D :P ;;> ;) :) :O :: =s :g :-? :@ :-)) :-bd I-) B-) ):b :-/ :o:
:x =D> :-)/\:-) =)) @_@ o|^_^|o

Untitled Document
Untitled Document