Untitled Document
Untitled Document
Pekanbaru » Posting »
Entrepreneurship : Cuma 8 anak Tangga Menuju Sukses?
Tutor by: Menhard dibaca:21640 kali, Posted on 2013-05-15 14:20:42

 

Cuma 8 Anak Tangga menuju Sukses?

 

Sukses, hanya terdiri dari enam kata. Dalam  http://kbbi.web.id/  kamus bahasa Indonesia online disebutkan  sukses /suk·ses/ /suksés/ a berhasil; beruntung:  kesuksesan /ke·suk·ses·an/ n keberhasilan; keberuntungan.  Dapat disimpulkan bahwa sukses adalah keberhasilan.  

Seorang bayi yang baru lahir, awalnya semua yang dibutuhkannya membutuhkan bantuan orang lain, namun lama kelamaan ia tumbuh menjadi lebih besar, sehingga mampu lebih mandiri. Itu adalah sebuah kesuksesan.

Dalam bidang pendidikan, sebagai contoh seorang anak berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan guru, menjadi juara, naik kelas, lulus ujian dan lain sebagainya. Itu adalah sebuah kesuksesan.

Dalam berkarir, seorang karyawan yang mulai dari staf biasa, lama kelamaan seiring dengan berjalan waktu dan prestasi yang dia torehkan maka jabatannya mengalami promosi, ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan sampai ke puncak. Itu juga sebuah peristiwa kesuksesan.  

 

Sumber : Gambar (modifikasi) dari Murphy and Peck dalam Alma (2004:83)

Sukses atau berhasil, membutuhkan banyak hal untuk memperolehnya. Si bayi mulai belajar mempertahankan hidup. Mulai belajar menyusu pada ibunya. Seiring dengan pertambahan usia dia akan belajar makan-makan selain ASI, belajar mengunyah dan banyak lagi belajar yang lain yang harus dia lakoni agar dia menjadi biasa dan bisa.

Seorang anak yang mengikuti pendidikan, butuh belajar agar dia bisa sukses menyelesaikan materi dan kurikulum yang menjadi kajian pada tingkatan pendidikannya. Terkadang salah mengerjakan soal, terkadang nilai menjadi turun, terkadang harus dimarahi guru, terkadang harus begadang malam hari karena banyak tugas sekolah yang harus di selesaikan.

Seorang karyawan yang berkarir di tempat dia bekerja, juga mengalami berbagai ujian dan tantangan dalam menyelesaikan pekerjaan dan berkarir. Ia harus mampu menyelesaikan tugas kantor yang diemban, ia juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan sesame rekan kerja, bawahan dan atasan. Banyak hal yang harus diselesaikannya dengan baik agar dia bisa sukses.

Ada baiknya kita mencoba menyimak sekilas kisah sukses Chairul Tanjung dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung. “ . . . . . Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.

Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).”

Dari cuplikan kisah sukses Chairul Tanjung di atas, kita dapat mengetahui bahwa sukses itu tidak muncul begitu saja. Butuh banyak hal, termasuk di dalamnya jatuh bangunnya usaha.

Murphy and Peck  (1980:8) dalam Alma (2004:82-85) menyimpulkan dan mengilustrasikan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya.

  1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
  2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Things Done With and Through People)
  3. Penampilan yang Baik (Good Appearance)
  4. Yakin dan Percaya diri (Self Confidence)
  5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
  6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
  7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
  8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)

Pembaca yang budiman, untuk ikut-ikutan menjadi wirausaha sukses atau menjadi wirausaha yang cepat melonjak sukses mari kita mencoba delapan hal yang dikemukakan Murrphy dan Peck di atas. Segala sesuatu tentu butuh proses. Untuk menjadi pengusaha sukses juga butuh proses, oleh karena itu mari kita mulai prosesnya dari sekarang………..!!!



Loading...
 Komentar Lainnya (5)

Nama : Email : Blog/Web :

:D :P ;;> ;) :) :O :: =s :g :-? :@ :-)) :-bd I-) B-) ):b :-/ :o:
:x =D> :-)/\:-) =)) @_@ o|^_^|o

Untitled Document
Untitled Document