Untitled Document
Untitled Document
Pekanbaru » Posting »
Hydraulic Pumping Unit (HPU), Pertama dan Satu-satunya di Dunia
Tutor by: awie dibaca:12762 kali, Posted on 2012-03-28 04:54:09

Pensiunan PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) berhasil menciptakan alat penggerak pompa sumur minyak bumi. Alat yang menggunakan minyak hidrolik dan diberi nama Hydraulic Pumping Unit ini konon satu-satunya di dunia. Sayang terbentur prosedural.

Gayanya cenderung seperti seniman. Rambut panjang acak-acakan, pakai sandal, dan penampilan yang sangat sederhana. Itulah kesan pertama kali melihat Firdaus, ayah lima anak. Siapa nyana kalau di balik semua itu, di tangan pria kelahiran Riau 1957 ini, telah lahir sebuah teknologi yang cukup penting, terutama dibidang pengeboran minyak. Tadinya cuma karena penasaran, kok setiap sumur kecil di bawah 4500 barel, selalu ditutup. Kan sayang? Setelah saya tanya, tenyata tidak ada pompa yang berkapasitas kecil, cerita Firdaus tentang awal penemuannya.

Memang, di pertambangan minyak, selama ini hanya dikenal dua jenis pompa, yaitu beam pumping dan submarseble. Dua pompa ini daya hisapnya berskala besar, di atas 4500 barel. Karena itu, setiap sumur yang menghasilkan minyak di bawah kapasitas kerja pompa itu akan tutup kembali.

Kenyataan itu, kata Firdaus yang lulusan sebuah STM di Pekanbaru, jurusan mesin, membuatnya terpanggil untuk berbuat sesuatu. Cuma waktu itu saya masih terbentur dengan kesibukan sebagai karyawan Caltex, ungkap pria yang masuk Caltex tahun 1974 dengan posisi automotive shop mechanic di bagian light vehicle and heavy equipment.

Berbagai kursus dan pelatihan yang ia ikuti seperti perawatan holden HZ, rig mechanic, modifikasi rig dan hydraulic system, perawatan mesin gas dan huft & pult, perbaikan dan perawatan mud pump (triplex pump), dasar-dasar mesin, equipment and basic engine, pelatihan eletrical, teknologi vibrasi, minitoring dan optimasi, peralatan pengangkat buatan, serta beberapa lagi, membuatnya yakin bisa menciptakan mesin untuk mengatasi sumur minyak seperti di atas. Cuma saat itu masih gagasan saja, katanya.

Di tahun 1991, Firdaus mendapat tugas sebagai welder. Pekerjaannya meliputi jaringan pipa gas, perawatan pipa, penggantian pipa, pemasangan pipa, pemasangan pompa angguk (beam pumping) dan memperbaiki casing di sumur produksi.

Tiga tahun kemudian pria keturunan Sumatera Barat ini mendapat tugas sebagai supervisor constration. Bahkan setahun kemudian menjadi team leader, mengawasi jalan lokasi minyak dan kontruksi,  pembuatan gas booth vessel dan sebagainya.

Dalam sebuah rapat, Firdaus kembali tersentak ketika ia mengetahui makin banyak saja sumur-sumur kecil yang ditutup. Saat itu juga ia melontarkan pertanyaan, kalau saja ada pompa kecil, apa Caltex mau mempergunakannya? Karena di dunia ini memang tidak ada pompa yang demikian, tambah Firdaus, pertanyaan itu seperti tidak digubris oleh peserta rapat lain. Tapi sejak itu saya membulatkan tekad, bahwa alat yang selama ini ada dalam benak saya harus direalisasikan.

20081112

Pensiun Muda
Tahun 1997 muncul program pensiun muda. Firdaus pun mengajukan diri dan dapat pesangon Rp. 70 juta rupiah. Tadinya buat modal, ternyata kurang, ungkapnya terbahak. Mulanya gagasan itu ia tuangkan dalam kertas dengan bentuk gambar. Setelah dirasa sempurna, Firdaus presentasi dengan pihak Caltex yang menjadi sasaran awal konsumen alat ciptaannya. Setelah setuju, Firdaus mulai produksi. Ia rekrut beberapa ahli las dan mekanik. Karena tidak ada modal, saya gandeng PT. Buana Ambara Manunggal.

Selama kurang lebih sebulan, alat penggerak pompa sumur minyak bumi dengan tabung pengangkat di tengah yang mempergunakan minyak hidrolik, jadi dan siap dipasang. Sejak itu dan sampai sekarang Caltex menjadi pelanggan tetap saya, ujarnya bangga.

Sampai sekarang alat itu sudah mempunyai tiga generasi. Generasi pertama diberi nama BAM-2000 yang diproduksi sebanyak 41. Generasi kedua HNH yang kerjasama dengan PT. Tonar Indoam Oil Service dan diproduksi sebanyak 25 unit. Sedangkan yang mutakhir atau generasi ketiga adalah Hydraulic Pumping Unit HF&AF- 2000 yang diproduksi oleh PT.Hijriah Firdaus Rahmatullah, milik Firdaus. Selain Caltex juga memanfaatkan alat itu. Pertamina dan Condul Petrolium.

Supaya diakui dan tidak dicontek, tahun 2001 Firdaus mendaftarkan penemuannya itu ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman, dengan sertifikat Hak Paten bernomer ID 009758. Kurang lebih dua tahun saya menunggu dan patennya baru keluar beberapa bulan lalu, katanya.

Prosedural dan Peran Pemerintah Sudah hampir seratus unit alat penggerak pompa yang diproduksi Firdaus. Dari semua itu, tak satupun yang berhasil Firdaus jual karena menggunakan sistem sewa dengan harga US$27.000 (BAM-200), US$ 38.000 (HNH) dan US$ 44.250 untuk generasi muktahir. Soal ini saya terbentur dengan prosedural. Pertambangan di Indonesia tidak boleh membeli dan mengeluarkan anggaran yang besar tanpa persetujuan beberapa pihak, termasuk pemerintah. Sementara saya untuk mengurusnya tidak punya kekuatan, ujarnya gelisah.

Dengan sistem seperti itu, Firaus merasa penemuannya menjadi terhambat. Padahal, katanya, di seluruh dunia belum ada alat seperti yang diciptakannya. ìKalau begini, bagaimana mau merambah pasar luar kalau di dalam negeri saja alat saya masih kesulitan?
Ia berharap peran pemerintah dalam hal ini. Sumur di Indonesia ribuan jumlahnya. Kalau semua memakai alat produksi dalam negeri, berapa ribu orang tenaga kerja bisa terserap? kata Firdaus.

Kalau buat saya pribadi rasanya sudah cukuplah. Tapi kita tidak hanya berpikir buat kita, tapi juga generasi kita. Apa yang bisa kita sumbangkan buat mereka? Gemes saya rasanya karena pasarnya memang sangat potensial. Sayang tidak ada dukungan, katanya lagi dengan semangat.

Jika pemerintah bersedia membiayai, Firdaus mengaku bersedia menjadi bagian produksinya. Saya akan senang sekali jika alat ciptaan saya itu bisa di ekspor ke luar negeri. Saya sebagai orang Indonesia sangat bangga sekali jika karya-karya orang Indonesia bisa dijual ke mancanegara. Saya sangat mengharapkan sekali pemerintah mau mengajak kerjasama karena, saya bisa mempekerjakan karyawan lebih banyak lagi dari sekarang ujar Firdaus dengan penuh harap.


PT. HIJRIYAH FIRDAUS RAHMATULLAH
Jl. Obor III Gg.Kenari 29 , Duri, Riau.
Telpon: 0765-93577

 

sumber:http://arifh.blogdetik.com/hydraulic-pumping-unit-pertama-dan-satu-satunya-di-dunia/


Loading...
 Komentar Lainnya (1)

Nama : Email : Blog/Web :

:D :P ;;> ;) :) :O :: =s :g :-? :@ :-)) :-bd I-) B-) ):b :-/ :o:
:x =D> :-)/\:-) =)) @_@ o|^_^|o

Untitled Document
Untitled Document