Untitled Document
Untitled Document
Pekanbaru » Posting »
Cappuccino Cincau 7 - Memperpanjang Product Life Cycle
Tutor by: Menhard dibaca:8774 kali, Posted on 2012-03-12 04:53:05

 

 

Cappuccino Cincau 7- Memperpanjang Product Life Cycle?

 

Penjual Cappuccino Cincau tumbuh bak cendawan di musim hujan. Ada rasa kekhawatiran yang berkembang, sebagaimana dikemukakan oleh seorang teman.”Masyarakat kita ini terkadang suka “latah” dan tinggi sekali rasa keingin tahuannya. “Dulu ketika mall baru dibuka/diresmikan pengunjungnya berjubel-jubel, sampai parkiran terasa sempit. Seolah-olah isi mall mau diborong semua oleh pengunjung. Beberapa minggu setelah grand opening pengunjung mulai menurun, akhirnya sepi”, begitulah opini teman saya. Saya hanya manggut-manggut mendengar celoteh teman tadi. Ketika Tela-tela mulai dipasarkan di Pekanbaru, segera pula muncul berbagai tempat yang menjual panganan sejenis dengan label “Tela”, Q’Tela, R’Tela dan label lainnya. Teman Saya tadi menyebutnya “latah”. Bagai mana akhirnya?  Ditengah maraknya para penjual, cahaya omset penjualan meredup, maka satu persatu outlet penjualan “Tela” tadi menjadi hilang, mungkin tinggal tak lebih dari hitungan jari sebelah tangan.  

 

Akankah Cappuccino Cincau bernasib sama?

 

Masih terlalu pagi untuk melihat kemungkinan itu. Kenyataan yang terlihat di lapangan, penjual Cappuccino Cincau meroket jumlahnya. Ada saja pendatang baru yang mencoba meraih kesuksesan menjual minuman segar ini.

Terlihat jelas bahwa ini adalah merupakan sebuah kompetisi. Kompetisi dalam arti persaingan merebut “rasa” di  lidah  konsumen untuk menjadi pilihan konsumen. Aroma kompetisi sudah semakin terasa, disebuah ruas jalan saya melihat, 3 outlet penjual Cappuccino Cincau berjualan berdekatan, berseberangan jalan, hanya berjarak 20 meter satu dengan yang lainnya. Waaaahh, benar-benar kompetisi yang ketat.

 

Cappuccino Cincau perlahan tapi pasti akan berada dalam tahapan kedewasaan (maturity). Artinya penjualan mencapai puncaknya, dan lama kelamaan kemungkinan akan menurun. (lihat bahasan product life cycle). Untuk menghadapi kemungkinan penurunan penjualan, Kismono (2001:343-344) menguraikan beberapa hal yang dapat dilakukan, sebagai berikut :

 

  1. Meningkatkan frekuensi penggunaan/pembelian. Mendorong penikmat Cappuccino Cincau untuk meningkatkan frekwensi pembelian, dengan menawarkan manfaat tambahan yang dapat dirasakan penikmat. Misal dapat mengurangi rasa ngantuk dan lain-lain. Contoh lain Misalnya, produk shampo dengan formula baru bisa digunakan sesering mungkin tanpa membuat rambut rusak.
  2. Mengidentifikasi konsumen baru. Dengan memperluas target konsumen. Saat ini umumnya penikmat Cappuccino Cincau adalah orang dewasa, remaja dan anak-anak. Orang-orang tua terlihat  belum begitu tertarik dengan Cappuccino Cincau. Mungkin karena yang selama ini populer Capppuccino Cincau dingin (diaduk dengan Es). Padahal Cappuccino ini juga dapat disajikan dalam kondisi panas (hot). Contoh lain Pepsodent mengeluarkan Pepsodent Junior untuk merangkul konsumen anak-anak.
  3. Menemukan penggunaan produk yang lain. Diperlukan sedikit kreativitas untuk membuat suatu produk memberi manfaat lebih bagi konsumen. Misal Cappucino Cincau tidak hanya dapat diminum langsung, tetapi juga enak dan nikmat bila diminum sambil makan panganan lain.
  4. Modifikasi produk. Modifikasi bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk, memperbaiki kemasan, mengubah ukuran, dan sebagainya. Modifikasi diluncurkan jika keadaan benar-benar membutuhkan (pada waktu yang tepat). Cappuccino + Durian + Cincau, diluncurkan pesaing Cappuccino Cincau ternyata belum dapat menggeser pilihan selera pada Cappuccino + Cincau saja. Pelucurannya (modifikasi) terlalu terburu-buru, karena penikmat masih belum “bosan” dengan rasa Cappuccino + Cincau, makanya mereka mengabaikan modifikasi (produk baru)  yang diluncurkan .

 

Meningkatkan frekuensi penggunaan/pembelian,  mengidentifikasi konsumen baru,  menemukan penggunaan produk yang lain,  modifikasi produk, Keempat hal di atas, dapat dilakukan untuk memperpanjang daur hidup produk, artinya kita berusaha menjaga omset tetap tinggi dengan melakukan berbagai hal di atas pada saat produk yang lama mulai jenuh di pasar.

Bagaimana menurut pengamatan anda, apakah penjualan Cappuccino Cincau (CAPCIN) sudah mencapai titik puncak penjualan? Apakah sudah saatnya me”launching” CAPCIN baru alias Cappuccino Cindua?* ……….. hehehehehehehehe, ….!

 

*Cindua = Cendol (penulis)



Loading...
 Komentar Lainnya (4)

Nama : Email : Blog/Web :

:D :P ;;> ;) :) :O :: =s :g :-? :@ :-)) :-bd I-) B-) ):b :-/ :o:
:x =D> :-)/\:-) =)) @_@ o|^_^|o

Untitled Document
Untitled Document